Mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Bergerak (JMB) melakukan unjuk rasa di depan kampus STAIN Purwokerto pada Sabtu (16/02/08). Massa yang terdiri dari 50 orang itu melakukan aksi berjalan tertib tanpa anarkhis. Aksi dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan melakukan orasi di halaman kampus tepatnya di perempatan menceng (orang menyebutnya). Kemudian mereka berjalan ke halaman kantor pusat yang menjadi tempat tuntutan mereka. Lantas sekitar pukul 10.15 WIB mereka berjalan mengelilingi kampus untuk mengajak dan mencari simpati mahasiswa lain untuk bergabung.
Orasi dilakukan secara bergantian oleh para mahasiswa. Dalam tuntutannya mereka menyampaikan tiga hal. Pertama, keamanan dan kenyaman kampus, karena selama ini dinilai kampus dianggap rentan tindakan kriminal, dipicu dari hilangnya kendaraan bermotor roda dua milik salah seorang mahasiswa yang sampai sekarang belum diusut dan belum tertangkap siapa pelakunya, begitu juga dengan perlengkapan motor, helm. Kemudian bobolnya kantor pusat STAIN Purwokerto dengan kehilangan printer dan beberapa perlatan kantor lainnya menunujukkan minimnya keamanan kampus.
Kedua, mereka menuntut kebijakan 5 hari dianggap cuti bagi yang tidak melakukan registrasi terhitung mulai hari terakhir pembayaran ditinjau ulang karena merugikan mahasiswa. Mereka juga menyinggung mengenai pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS). KRS mendahului KHS, "mestinya KHS dulu baru KRS semester selanjutnya, namun ini terbalik" ujar Turhamun salah seorang orator.
Ketiga, mereka mempertanyakan biaya praktikum. Mulai Tahun Akademik 2008-2009 mahasiswa baru dikenai biaya praktikum. Mereka menuntut kejelasan biaya tersebut bahkan kalau bisa dihapuskan saja. Karena kenyataannya fasilitas yang didapat maupun yang lain masih sama. Mugi Prastia ((Ki Bejo), koordinator lapangan aksi tersebut mengatakan aksi itu akan berlanjut jika pihak pimpinan tidak respon. Namun sayangnya tuntutan mereka tidak bisa langsung ditanggapi karena para pimpinan, dosen dan sebagian karyawan sedang melaksanakan RAKOR di Baturraden.
Massa membubarkan diri pada pukul 10.40 WIB setelah mereka diterima oleh staf Pembantu Ketua III STAIN Purwokerto Sunaryo, M.Pd. mengingat seluruh jajaran pimpinan, dosen dan beberapa karyawan sedang mengadakan RAKOR di Baturraden. Sunaryo mengatakan menerima tuntutan mahasiswa tersebut dan berjanji akan menyampaikan tuntutan itu kepada pimpinan serta dia mengucapkan terima kasih karena mereka melakukan aksi dengan santun (tanpa bertindak anarkhis, red.). Dia meminta mahasiswa untuk kembali melakukan aktifitas kuliah. (el-nasya)