Senin (18/02/08) digelar Seminar Nasional bertajuk "Membudayakan Kearifan Dalam Berpolitik" di Auditorium STAIN Purwokerto yang dibuka sekitar pukul 10.00 WIB oleh Ketua STAIN Purwokerto Drs. H. Khariri, M.Ag. dan Gubernur Jawa Tengah -diwakilkan- bertindak sebagai Keynote Speaker.
Acara yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto itu menghadirkan tiga nara sumber sekaligus yaitu Nasruddin Anshory Ch. (Pengasuh Pesan Trend Budaya, Analis Politik dan sekaligus penasihat spiritual Sri Sultan Hamengku Buwono X), DR. Ari Pradhanawati (Anggota KPUD Jawa Tengah), dan Ahmad Tohari (Budayawan Nasional asal Banyumas).
Acara yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto itu menghadirkan tiga nara sumber sekaligus yaitu Nasruddin Anshory Ch. (Pengasuh Pesan Trend Budaya, Analis Politik dan sekaligus penasihat spiritual Sri Sultan Hamengku Buwono X), DR. Ari Pradhanawati (Anggota KPUD Jawa Tengah), dan Ahmad Tohari (Budayawan Nasional asal Banyumas).
Menurut keterangan ketua Panitia Musmu'allim, semula panitia akan mendatangkan Masdar F. Mas'udi (Direktur P3M Jakarta) namun beberapa hari menjelang acara dia memberitahukan kepada panitia bahwa dia tidak bisa hadir karena harus menghadiri acara PBNU. Sebagai alternatif maka panitia mendatangkan Nasruddin Anshory Ch. yang mewakili unsur pengamat, sedang Ahmad Tohari berbicara dalam perspektif budaya dan Dr. Ari Pradhanawati berbicara dalam kapasitasnya dia sebagai praktisi.
Peserta yang memenuhi ruangan Auditorium cukup antusias untuk mengikuti seminar terbukti sertifikat yang disediakan panitia berjumlah 150 buah habis bahkan masih kurang. Peserta yang diundang oleh panitia terdiri dari kalangan Guru, Dosen, anggota Partai, LSM dan beberapa perwakilan ormas.
Peserta yang memenuhi ruangan Auditorium cukup antusias untuk mengikuti seminar terbukti sertifikat yang disediakan panitia berjumlah 150 buah habis bahkan masih kurang. Peserta yang diundang oleh panitia terdiri dari kalangan Guru, Dosen, anggota Partai, LSM dan beberapa perwakilan ormas.
2 komentar:
pakpers engkang kulo hormati, sejatosipun menungso meniko di suwun ken nyembah kaleh seng damel urip nopo menungso niku sakkarepe piyambak
pakpers sekarng kan lgi ramai2nya dngan yang dinamakan pesta demokrasi. mnurut pres sbnarnya bagus ga sich banyaknya partai jga bertambah pasien yang tdak menjadi anggota legeslatif mnjadi GILA. yang pnting dingara kita(kampus) jangan ada yang gila yaaa. kan PEMILWA bentar lagi lho. tnpa dirasa kita sdah menjalankan tgas yang dibrikan dari pihak kampus sdah 1 tahun kooooooooh
Posting Komentar